::

Navbar Bawah

Cari di Blog ini

Jumat, 28 September 2012

Konsep Dasar Pemrograman BASIC


Bahasa BASIC adalah salah satu bahasa tingkat tinggi (High Level Language) yang berorientasi ke pemecahan masalah (problem solving). BASIC yang merupakan singkatan dari Beginner’s All purpose Symbolic Instruction Code, ditemukan oleh John G. Kemeny, profesor dari Darthmouth College dan
Thomas E. Kurtz pada tahun 1960. Perintah-perintah dalam bahasa BASIC relatif mudah dipahami, baik oleh orang yang awam sekalipun.

Banyak sekali jenis compiler dari versi bahasa BASIC yang ada di
pasaran, semisal : BASICA, GWBASIC, MBASIC, Turbo BASIC, Quick BASIC, Power BASIC, dll, akan tetapi pada dasarnya kesemuanya bermuara pada style pemrograman yang sama yaitu bahasa BASIC itu sendiri.
Bahasa BASIC kemudian dikembangkan dengan pemrograman yang lebih terstruktur, dengan tujuan agar sedapat mungkin dihindari penggunaan perintah GOTO yang menyebabkan program menjadi sukar dipahami alurnya. Pada pemrograman terstuktur terdapat perintah penyeleksian kondisi dan berbagai macam alternatif perintah perulangan. Bahasa BASIC yang sudah terstruktur, semisal TURBO BASIC dan Quick BASIC.
Saat ini perkembangan bahasa BASIC sudah sedemikian pesatnya, sehingga terdapat software BASIC yang dapat dijalankan pada platform WINDOWS dan pemrograman berorientasi obyek (Object Oriented Programming) seperti VISUAL BASIC.

Data, Konstanta dan Karakter
Kata data adalah bentuk jamak dari kata datum yang berarti fakta. Data
adalah istilah umum yang mewakili angka, karakter dan simbol-simbol lain yang
berfungsi sebagai masukan untuk proses komputer. Data yang mewakili simbolsimbol bukan merupakan informasi kecuali dalam pengertian tertentu.

Jenis-jenis data di dalam setiap bahasa pemrograman belum tentu sama,
namun biasanya terbagi menjadi beberapa bagian besar, yaitu :
  • Data Numerik, yaitu jenis data yang digunakan dalam proses aritmatika atau proses matematis lainnya.
  • Data String, yaitu jenis data yang dapat terdiri dari berbagai macam karakter. Digunakan untuk proses yang non matematis.
  • Data Logika, yaitu data yang hanya terdiri dari dua satuan, yaitu benar (true) dan salah (false). Digunakan dalam suatu proses logika yang terdiri dari persamaan boolean.
Secara umum tipe data dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu :
a. Tipe String
b. Tipe Numerik

Suatu data sifatnya tetap, dan digunakan dalam pemrograman diistilahkan
dengan konstanta. Ada dua tipe konstanta yaitu :
A. Konstanta string/alphanumerik
    Contoh : “Hello”, ”PENS”, ”Belajar Bahasa BASIC”
B. Konstanta numerik
  •  Konstanta bulat (integer)
-> Desimal : terdiri atas angka 0 – 9, contoh : 200, 7, 45
-> Hexadesimal : terdiri atas angka 0 – F, contoh : &HF00, &HFA3, &H2E
-> Oktal : terdiri atas angka 0 – 7, contoh : &O107,&O112
-> Biner : terdiri atas angka 0 – 1, contoh : &B11001100,&B11110011
  • Konstanta titik tetap (real) 
          Contoh : 10.13, 32.123, 0.42221
  • Konstanta titik mengambang (eksponensial) 
          Yaitu konstanta yang dituliskan dengan scientific notation.
          Dengan bentuk umum : bulat.pecahan{E|D} {[+] | [-]+} pangkat
          Contoh : 2.23518E+2

Variabel
Variabel (pengubah) adalah suatu lambang dari sebuah daerah di memori utama komputer yang dapat berisi suatu nilai. Variabel merupakan nama yang mewakili nilai data dimana nilai tersebut dapat berubah pada saat program dieksekusi.
Pada setiap bahasa pemrograman, pemberian suatu nilai ke dalam suatu variabel (assignment) mempunyai bentuk penulisan yang berbeda-beda. Meskipun mempunyai arti yang sama dalam pemrogramannya. Dalam
pemrograman bahasa BASIC, di depan penulisan variabel diberikan simbol untuk tiap jenis data yang diwakilinya. (Untuk tiap-tiap jenis data simbol yang diguanakan berbeda dan untuk data numerik, penambahan simbol tersebut sifatnya hanya opsional saja).
Suatu variabel dapat mewakili :
A. Nilai Konstanta
Pecahan = 13.45 Nilai = 85 Nama$ = “Andi”
B. Nilai dari pengubah lain
Nama$=”saya”
Pengarang$=Nama$
C. Nilai yang diperoleh dari kombinasi beberapa pengubah atau nilai konstanta dengan melalui operator.
     Pi = 3.141593#
     Rad = derajat / 180 * pi
Secara umum syarat-syarat penulisan nama variabel, adalah :
A. Nama variabel jangan terlalu panjang, meskipun harus dengan jelas menunjukkan fungsi nilai data yang   diwakilinya. (sebab setiap bahasa pemrograman mempunyai batas maksimal panjang nama variabel).
b. Nama variabel tidak menggunakan tanda-tanda khusus seperti tanda baca
dan spasi; meskipun dalam bahasa pemrograman tertentu dapat digunakan
suatu pemisah dalam penulisan nama variabel. Dalam BASIC adalah titik
(.). Misal : Nama.Siswa$



Jenis Variabel

Di dalam bahasa BASIC suatu variabel dibedakan atas variabel numerik
dan variabel string. Variabel numerik adalah variabel yang mengandung nilai numerik atau angka sedangkan variabel string adalah variabel yang berisi nilai huruf /alpha-numerik. Penggolongan variabel dalam bahasa BASIC dijelaskan
pada tabel berikut ini :


Variabel numerik
A. Single Precision
Variabel presisi tunggal (single precision) merupakan default dari variabel yang digunakan dalam bahasa BASIC. Jadi kalau membuat suatu variabel dan tidak ditambahkan karakter apapun (!,#,%,&,$) berarti variabel tersebut bertipe presisi tunggal. Selain itu variabel ini juga biasanya ditulis dengan tambahan karakter ‘!’ di belakangnya. Variabel ini tergolong variabel yang dapat menampung bilangan real (pecahan) dan membutuhkan memory sebesar 4 byte. Variabel jenis ini mempunyai ketepatan sampai dengan 7 digit.





Output :
33.33333206176758       _ \       yang dapat dipercaya (significant)
3.142857074737549          /               hanya 7 digit pertama


B. Double Precision 
Variabel bertipe ini mempunyai ketepatan sampai dengan 15 digit. Variabel ini selalu diakhiri dengan tanda ‘#’ dan membutuhkan memory sebesar 8 byte.
Output
3 ---------------- pembulatan ke bawah
1 ---------------- hasilnya mestinya 1.25 dibulatkan ke bawah
2 ---------------- hasilnya mestinya 2.5 dibulatkan ke atas

C. Integer 
Variabel integer adalah variabel numerik yang dapat menampung bilangan
bulat (tidak mengandung pecahan) dari –32768 sampai dengan 32767. Bila
terdapat nilai pecahan maka akan dibulatkan. Pembulatannya adalah jika
lebih besar atau sama dengan 5 maka akan dibulatkan ke atas, sedangkan jika kurang dari 5 akan dibulatkan ke bawah. Variabel jenis ini hanya
membutuhkan memory sebesar 2 byte dan penulisannya selalu menggunakan tanda ‘%’.

Program 2.3. 

'Variabel bertipe integer 
cls 
a% = 22 
b% = 7 
c% = 22/7 
?c%
d%= 5/4 
?d%
e%= 10/4 
?e%

D. Long Integer
Variabel ini juga hanya menyimpan bilangan bulat tetapi mempunyai
jangkauan nilai yang jauh lebih besar daripada variabel bertipe integer.
Variabel ini selalu diakhiri dengan tanda ‘&’ dan membutuhkan memory
sebesar 4 byte.
Program 2.4. 
'Perbandingan variabel integer dan long integer
a= 100
b= 1000
c& = a*b 
?c& -----------> Output : 100000 (tipe long integer)
d% = a*b
?d% ----------->Terjadi overflow / error karena
                           variabel integer maksimal hanya
                           mampu menampung nilai -32768 s/d 32767 
Operator 
Operator adalah simbol-simbol khusus yang  digunakan untuk mengoperasikan 
suatu nilai data (operand).  
Ada beberapa jenis operator, yaitu : 
A. Operator Aritmatika 
Digunakan untuk mengoperasikan data-data numerik, seperti 
penjumlahan, pengurangan, perkalian,  pembagian, dll. Dalam proses 
aritmatika tersebut, pengerjaan operasi tergantung dari tingkat valensi 
operator-operator yang terlibat.  Perpangkatan memiliki valensi tertinggi,
kemudian dilanjutkan dengan perkalian, pembagian, pembagian bulat dan 
sisa pembagian, sedangkan penjumlahan dan pengurangan mempunyai 
valensi yang terendah.  

    Operator       Keterangan        Hirarki 
          ^               Pangkat                1     
          *               Perkalian              2     
          /           Pembagian real          2     
          \         Pembagian Integer       2     
      MOD   Modulus (Pembagian)     2    
          +           Penjumlahan            3      
          -            Pengurangan            3      



B. Operator Relasi

Digunakan untuk mewakili sebuah nilai logika (nilai boolean), dari suatu persamaan atau nilai.
Operator-operator yang terlibat adalah :
= : sama dengan
> : lebih besar
< : lebih kecil
<> : tidak sama dengan
>= : lebih besar atau sama dengan
<= : kurang atau sama dengan

C. Operator Logika
Digunakan untuk mengoperasikan operand (konstanta, variabel, atau suatu
ekspresi) secara logis. Operator-operator logika yang umum dalam bahasa
pemrograman : AND , OR, NOT.

Ungkapan (Ekspresi)
Ungkapan dapat berupa konstanta (untai/numerik), variabel (untai/numerik) dan
nilai tunggal yang diperoleh dengan mengkombinasikan operand dan operator,
seperti 5+4.
Ungkapan-ungkapan dibagi menjadi empat kategori :
a. Ungkapan numerik
     2 + 5       3 ^ 4        2 + 7 ^ 5
b. Ungkapan string
“ABCD” + “EFGH”      A$ + B$ 
Satu-satunya operator yang berlaku pada ungkapan string hanyalah tanda +, 
yang berfungsi untuk menggabungkan dua untai. 
c. Ungkapan relasi/hubungan
Tipe untai dapat juga menggunakan operator relasi seperti halnya dengan
tipe numerik. Misalnya diketahui bahwa ‘A’ lebih kecil dari ‘B’
d. Ungkapan logika
    NOT (A)
    A>5 AND B=4
A$=”Agus” OR A$=”Doni”

Perintah-perintah Dasar
Turbo BASIC mempunyai perintah dan fungsi yang banyak sekali.
Berikut ini akan dijelaskan perintah-perintah dasar yang paling sering digunakan
oleh para programmer pemula.

Perintah-perintah Input
Perintah-perintah input digunakan untuk memasukkan data ke dalam
program melalui perangkat luar seperti keyboard, mouse, file, dll. Diantaranya
adalah perintah INPUT, LINE INPUT, READ-DATA dan RESTORE.

INPUT 
Perintah INPUT digunakan untuk menerima masukan data dari keyboard.
Variasi penggunaan dan cara penulisan perintah INPUT adalah sbb. :
INPUT a
INPUT x,y
INPUT “Masukkan alas : “,alas
INPUT “Masukkan alas,tinggi :”,alas,tinggi
INPUT “Masukkan kata : “, kata$

Jika pada perintah input tidak ditambahkan pesan (yang tertulis di antara dua tanda petik), pada saat program di-RUN akan keluar tanda tanya yang artinya komputer menunggu pemakai program untuk memasukkan data yangdiinginkan. Untuk mengakhiri proses pemasukan data harus ditekan tombol
ENTER. Perintah INPUT dapat digunakan untuk memasukkan data numerik (angka) maupun string.

LINE INPUT
Perintah LINE INPUT digunakan untuk memasukkan suatu nilai string ke variabel string. Kelebihan perintah ini dibandingkan perintah INPUT biasa adalah bahwa perintah ini dapat digunakan untuk memasukkan rangkaian string yang dipisahkan oleh tanda koma. Tetapi perintah LINE INPUT tidak dapat digunakan untuk memasukkan data numerik.
Contoh perbandingan perintan INPUT dan LINE INPUT :
REM Menggunaan perintah INPUT
INPUT “Masukkan nama : “,nama$
PRINT nama$
 
Output 
   Masukkan nama : satu,dua,tiga 
      satu  ------------------> output tidak sesuai dengan input

READ-DATA
Perintah READ dan DATA saling berhubungan. READ membaca data yang didefiniskan oleh perintah DATA. Jumlah perintah READ tidak boleh lebihbanyak dari pada perintah DATA. Letak perintah READ boleh di atas perintah DATA maupun di bawahnya.

Program 2.

Data "Agus",75,"Budi",68 
Data "Dewi",90 
Read nama$,nilai
print nama$,nilai 
Read nama$,nilai 
print nama$,nilai 
Read nama$,nilai 
print nama$,nilai 
Read nama$,nilai 
print nama$,nilai 
Data "Eko",65 

Output : 
Agus           75 
Budi           68 
Dewi           90 
Eko            65

RESTORE
Nilai yang tertera pada instruksi DATA hanya dapat dibaca satu kali saja 
dengan instruksi READ. Agar nilai tersebut dapat dibaca kembali maka 
dapat digunakan instruksi RESTORE.  
Program  
Data "Agus",75 
Read nama$,nilai 
? nama$,nilai 
Read nama$,nilai  ----------> out of data
? nama$,nilai 
Jika program di atas dijalankan maka  akan terjadi kesalahan (error) yaitu 
jumlah data lebih sedikit dari pada  jumlah perintah READ, sehingga pada 
saat dijalankan perintah READ yang kedua terjadi  ‘out of data’. Untuk 
mengatasi hal itu dapat digunakan perintah RESTORE.

Program :
Data "Agus",75 
Read nama$,nilai 
? nama$,nilai 
restore 
Read nama$,nilai 
? nama$,nilai 
Perintah-perintah Output 
>PRINT 
Instruksi output merupakan instruksi yang digunakan untuk menampilkan 
hasil pengolahan data oleh komputer, baik melalui monitor, printer maupun 
media lainnya. 

Program :
? 1;2;3 
? "satu";"dua";"tiga"
? 1,2,3 
? 1,,2 
? "satu","dua","tiga"
? "satu"       "dua"   "tiga" 
?  10      20             30

 Output : 
1  2  3 
satuduatiga 
 1             2             3 
 1                           2 
satu          dua           tiga 
satuduatiga 
 10  20  30 

>PRINT TAB 
Untuk mengatur jarak dari nilai yang akan dicetak di layar dapat digunakan 
perintah PRINT TAB. Perintah ini menggunakan nilai 1 s/d 80 
Program :
print "1234567890123456789012345678901234567890" 
print tab(1);"Belajar";tab(10);"Program";tab(25);"BASIC" 
RUN 
1234567890123456789012345678901234567890 
Belajar   Program       BASIC

PRINT USING 
Perintah PRINT USING dapat digunakan untuk mengatur banyak digit yang 
ingin ditampilkan di layar. 
Tanda yang digunakan dalam perintah PRINT USING 
#             Menampilkan bilangan sebanyak dengan digit sebanyak tanda # 
+#           Menampilkan tand + jika bilangannya positif 
$#           Menampilkan tanda dollar di awal bilangan 
#.##^^^  Tampilkan output dengan notasi eksponen 
*#           Menampilkan tanda * pada sisa spasi kosong di awal bilangan 
###,###  Menentukan pemisah digit ribuan dengan tanda , 
###.##    Menentukan jumlah digit pecahan  

Program : 
a=100000000 
print using "###,###,###,###.##";a 
print using "##.###";10/3 
print using "$###,###.##";12500 
print using "*###,###,###,###.##";a 
print using “#.##^^^^”;1234000

Output : 
100,000,000.00 
 3.333 
 $12,500.00 
*****100,000,000.00 
1. 23E+06 
2.  

LPRINT 
Perintah LPRINT digunakan untuk menampilkan keluaran program ke 
printer. Tata cara penulisan sama persis dengan perintah PRINT biasa, hanya 
saja keluarannya tidak ditampilkan di monitor tetapi di printer.

Sekian dari saya semoga bermanfaat....

0 komentar

Cancel Reply