Bahasa BASIC adalah salah satu bahasa tingkat tinggi (High Level Language) yang berorientasi ke pemecahan masalah (problem solving). BASIC yang merupakan singkatan dari Beginner’s All purpose Symbolic Instruction Code, ditemukan oleh John G. Kemeny, profesor dari Darthmouth College dan
Thomas E. Kurtz pada tahun 1960. Perintah-perintah dalam bahasa BASIC relatif mudah dipahami, baik oleh orang yang awam sekalipun.
Banyak sekali jenis compiler dari versi bahasa BASIC yang ada di
pasaran, semisal : BASICA, GWBASIC, MBASIC, Turbo BASIC, Quick BASIC, Power BASIC, dll, akan tetapi pada dasarnya kesemuanya bermuara pada style pemrograman yang sama yaitu bahasa BASIC itu sendiri.
pasaran, semisal : BASICA, GWBASIC, MBASIC, Turbo BASIC, Quick BASIC, Power BASIC, dll, akan tetapi pada dasarnya kesemuanya bermuara pada style pemrograman yang sama yaitu bahasa BASIC itu sendiri.
Bahasa BASIC kemudian dikembangkan dengan pemrograman yang lebih terstruktur, dengan tujuan agar sedapat mungkin dihindari penggunaan perintah GOTO yang menyebabkan program menjadi sukar dipahami alurnya. Pada pemrograman terstuktur terdapat perintah penyeleksian kondisi dan berbagai macam alternatif perintah perulangan. Bahasa BASIC yang sudah terstruktur, semisal TURBO BASIC dan Quick BASIC.
Saat ini perkembangan bahasa BASIC sudah sedemikian pesatnya, sehingga terdapat software BASIC yang dapat dijalankan pada platform WINDOWS dan pemrograman berorientasi obyek (Object Oriented Programming) seperti VISUAL BASIC.
Data, Konstanta dan Karakter
Kata data adalah bentuk jamak dari kata datum yang berarti fakta. Data
adalah istilah umum yang mewakili angka, karakter dan simbol-simbol lain yang
berfungsi sebagai masukan untuk proses komputer. Data yang mewakili simbolsimbol bukan merupakan informasi kecuali dalam pengertian tertentu.
namun biasanya terbagi menjadi beberapa bagian besar, yaitu :
- Data Numerik, yaitu jenis data yang digunakan dalam proses aritmatika atau proses matematis lainnya.
- Data String, yaitu jenis data yang dapat terdiri dari berbagai macam karakter. Digunakan untuk proses yang non matematis.
- Data Logika, yaitu data yang hanya terdiri dari dua satuan, yaitu benar (true) dan salah (false). Digunakan dalam suatu proses logika yang terdiri dari persamaan boolean.
b. Tipe Numerik
Suatu data sifatnya tetap, dan digunakan dalam pemrograman diistilahkan
dengan konstanta. Ada dua tipe konstanta yaitu :
A. Konstanta string/alphanumerik
Contoh : “Hello”, ”PENS”, ”Belajar Bahasa BASIC”
B. Konstanta numerik
dengan konstanta. Ada dua tipe konstanta yaitu :
A. Konstanta string/alphanumerik
Contoh : “Hello”, ”PENS”, ”Belajar Bahasa BASIC”
B. Konstanta numerik
- Konstanta bulat (integer)
-> Hexadesimal : terdiri atas angka 0 – F, contoh : &HF00, &HFA3, &H2E
-> Oktal : terdiri atas angka 0 – 7, contoh : &O107,&O112
-> Biner : terdiri atas angka 0 – 1, contoh : &B11001100,&B11110011
- Konstanta titik tetap (real)
- Konstanta titik mengambang (eksponensial)
Dengan bentuk umum : bulat.pecahan{E|D} {[+] | [-]+} pangkat
Contoh : 2.23518E+2
Variabel
Variabel (pengubah) adalah suatu lambang dari sebuah daerah di memori utama komputer yang dapat berisi suatu nilai. Variabel merupakan nama yang mewakili nilai data dimana nilai tersebut dapat berubah pada saat program dieksekusi.
Variabel (pengubah) adalah suatu lambang dari sebuah daerah di memori utama komputer yang dapat berisi suatu nilai. Variabel merupakan nama yang mewakili nilai data dimana nilai tersebut dapat berubah pada saat program dieksekusi.
Pada setiap bahasa pemrograman, pemberian suatu nilai ke dalam suatu variabel (assignment) mempunyai bentuk penulisan yang berbeda-beda. Meskipun mempunyai arti yang sama dalam pemrogramannya. Dalam
pemrograman bahasa BASIC, di depan penulisan variabel diberikan simbol untuk tiap jenis data yang diwakilinya. (Untuk tiap-tiap jenis data simbol yang diguanakan berbeda dan untuk data numerik, penambahan simbol tersebut sifatnya hanya opsional saja).
Suatu variabel dapat mewakili :
A. Nilai Konstanta
Pecahan = 13.45 Nilai = 85 Nama$ = “Andi”
B. Nilai dari pengubah lain
Nama$=”saya”
Pengarang$=Nama$
C. Nilai yang diperoleh dari kombinasi beberapa pengubah atau nilai konstanta dengan melalui operator.
Pi = 3.141593#
Rad = derajat / 180 * pi
Secara umum syarat-syarat penulisan nama variabel, adalah :
A. Nama variabel jangan terlalu panjang, meskipun harus dengan jelas menunjukkan fungsi nilai data yang diwakilinya. (sebab setiap bahasa pemrograman mempunyai batas maksimal panjang nama variabel).
b. Nama variabel tidak menggunakan tanda-tanda khusus seperti tanda baca
dan spasi; meskipun dalam bahasa pemrograman tertentu dapat digunakan
suatu pemisah dalam penulisan nama variabel. Dalam BASIC adalah titik
(.). Misal : Nama.Siswa$
Jenis Variabel
Di dalam bahasa BASIC suatu variabel dibedakan atas variabel numerik
dan variabel string. Variabel numerik adalah variabel yang mengandung nilai numerik atau angka sedangkan variabel string adalah variabel yang berisi nilai huruf /alpha-numerik. Penggolongan variabel dalam bahasa BASIC dijelaskan
pada tabel berikut ini :
pemrograman bahasa BASIC, di depan penulisan variabel diberikan simbol untuk tiap jenis data yang diwakilinya. (Untuk tiap-tiap jenis data simbol yang diguanakan berbeda dan untuk data numerik, penambahan simbol tersebut sifatnya hanya opsional saja).
Suatu variabel dapat mewakili :
A. Nilai Konstanta
Pecahan = 13.45 Nilai = 85 Nama$ = “Andi”
B. Nilai dari pengubah lain
Nama$=”saya”
Pengarang$=Nama$
C. Nilai yang diperoleh dari kombinasi beberapa pengubah atau nilai konstanta dengan melalui operator.
Pi = 3.141593#
Rad = derajat / 180 * pi
Secara umum syarat-syarat penulisan nama variabel, adalah :
A. Nama variabel jangan terlalu panjang, meskipun harus dengan jelas menunjukkan fungsi nilai data yang diwakilinya. (sebab setiap bahasa pemrograman mempunyai batas maksimal panjang nama variabel).
b. Nama variabel tidak menggunakan tanda-tanda khusus seperti tanda baca
dan spasi; meskipun dalam bahasa pemrograman tertentu dapat digunakan
suatu pemisah dalam penulisan nama variabel. Dalam BASIC adalah titik
(.). Misal : Nama.Siswa$
Jenis Variabel
Di dalam bahasa BASIC suatu variabel dibedakan atas variabel numerik
dan variabel string. Variabel numerik adalah variabel yang mengandung nilai numerik atau angka sedangkan variabel string adalah variabel yang berisi nilai huruf /alpha-numerik. Penggolongan variabel dalam bahasa BASIC dijelaskan
pada tabel berikut ini :
Variabel numerik
A. Single Precision
Variabel presisi tunggal (single precision) merupakan default dari variabel yang digunakan dalam bahasa BASIC. Jadi kalau membuat suatu variabel dan tidak ditambahkan karakter apapun (!,#,%,&,$) berarti variabel tersebut bertipe presisi tunggal. Selain itu variabel ini juga biasanya ditulis dengan tambahan karakter ‘!’ di belakangnya. Variabel ini tergolong variabel yang dapat menampung bilangan real (pecahan) dan membutuhkan memory sebesar 4 byte. Variabel jenis ini mempunyai ketepatan sampai dengan 7 digit.
Variabel presisi tunggal (single precision) merupakan default dari variabel yang digunakan dalam bahasa BASIC. Jadi kalau membuat suatu variabel dan tidak ditambahkan karakter apapun (!,#,%,&,$) berarti variabel tersebut bertipe presisi tunggal. Selain itu variabel ini juga biasanya ditulis dengan tambahan karakter ‘!’ di belakangnya. Variabel ini tergolong variabel yang dapat menampung bilangan real (pecahan) dan membutuhkan memory sebesar 4 byte. Variabel jenis ini mempunyai ketepatan sampai dengan 7 digit.
Output :
33.33333206176758 _ \ yang dapat dipercaya (significant)
3.142857074737549 / hanya 7 digit pertama
B. Double Precision
Variabel bertipe ini mempunyai ketepatan sampai dengan 15 digit. Variabel ini selalu diakhiri dengan tanda ‘#’ dan membutuhkan memory sebesar 8 byte.
Output
3 ---------------- pembulatan ke bawah
1 ---------------- hasilnya mestinya 1.25 dibulatkan ke bawah
2 ---------------- hasilnya mestinya 2.5 dibulatkan ke atas
3 ---------------- pembulatan ke bawah
1 ---------------- hasilnya mestinya 1.25 dibulatkan ke bawah
2 ---------------- hasilnya mestinya 2.5 dibulatkan ke atas
C. Integer
Variabel integer adalah variabel numerik yang dapat menampung bilangan
bulat (tidak mengandung pecahan) dari –32768 sampai dengan 32767. Bila
terdapat nilai pecahan maka akan dibulatkan. Pembulatannya adalah jika
lebih besar atau sama dengan 5 maka akan dibulatkan ke atas, sedangkan jika kurang dari 5 akan dibulatkan ke bawah. Variabel jenis ini hanya
membutuhkan memory sebesar 2 byte dan penulisannya selalu menggunakan tanda ‘%’.
Program 2.3.
'Variabel bertipe integer
cls
a% = 22
b% = 7
c% = 22/7
?c%
d%= 5/4
?d%
e%= 10/4
?e%
D. Long Integer
Variabel ini juga hanya menyimpan bilangan bulat tetapi mempunyai
jangkauan nilai yang jauh lebih besar daripada variabel bertipe integer.
Variabel ini selalu diakhiri dengan tanda ‘&’ dan membutuhkan memory
sebesar 4 byte.
Variabel ini juga hanya menyimpan bilangan bulat tetapi mempunyai
jangkauan nilai yang jauh lebih besar daripada variabel bertipe integer.
Variabel ini selalu diakhiri dengan tanda ‘&’ dan membutuhkan memory
sebesar 4 byte.
Program 2.4.
'Perbandingan variabel integer dan long integer
a= 100
b= 1000
c& = a*b
a= 100
b= 1000
c& = a*b
?c& -----------> Output : 100000 (tipe long integer)
d% = a*b
?d% ----------->Terjadi overflow / error karena
variabel integer maksimal hanya
mampu menampung nilai -32768 s/d 32767
?d% ----------->Terjadi overflow / error karena
variabel integer maksimal hanya
mampu menampung nilai -32768 s/d 32767
Operator
Operator adalah simbol-simbol khusus yang digunakan untuk mengoperasikan
suatu nilai data (operand).
Ada beberapa jenis operator, yaitu :
A. Operator Aritmatika
Digunakan untuk mengoperasikan data-data numerik, seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dll. Dalam proses
aritmatika tersebut, pengerjaan operasi tergantung dari tingkat valensi
operator-operator yang terlibat. Perpangkatan memiliki valensi tertinggi,
kemudian dilanjutkan dengan perkalian, pembagian, pembagian bulat dan
sisa pembagian, sedangkan penjumlahan dan pengurangan mempunyai
valensi yang terendah.
Operator Keterangan Hirarki
^ Pangkat 1
* Perkalian 2
/ Pembagian real 2
\ Pembagian Integer 2
MOD Modulus (Pembagian) 2
+ Penjumlahan 3
- Pengurangan 3
B. Operator Relasi
Digunakan untuk mewakili sebuah nilai logika (nilai boolean), dari suatu persamaan atau nilai.
Operator-operator yang terlibat adalah :
= : sama dengan
> : lebih besar
< : lebih kecil
<> : tidak sama dengan
>= : lebih besar atau sama dengan
<= : kurang atau sama dengan
^ Pangkat 1
* Perkalian 2
/ Pembagian real 2
\ Pembagian Integer 2
MOD Modulus (Pembagian) 2
+ Penjumlahan 3
- Pengurangan 3
B. Operator Relasi
Digunakan untuk mewakili sebuah nilai logika (nilai boolean), dari suatu persamaan atau nilai.
Operator-operator yang terlibat adalah :
= : sama dengan
> : lebih besar
< : lebih kecil
<> : tidak sama dengan
>= : lebih besar atau sama dengan
<= : kurang atau sama dengan
C. Operator Logika
Digunakan untuk mengoperasikan operand (konstanta, variabel, atau suatu
ekspresi) secara logis. Operator-operator logika yang umum dalam bahasa
pemrograman : AND , OR, NOT.
Digunakan untuk mengoperasikan operand (konstanta, variabel, atau suatu
ekspresi) secara logis. Operator-operator logika yang umum dalam bahasa
pemrograman : AND , OR, NOT.
Ungkapan (Ekspresi)
Ungkapan dapat berupa konstanta (untai/numerik), variabel (untai/numerik) dan
nilai tunggal yang diperoleh dengan mengkombinasikan operand dan operator,
seperti 5+4.
Ungkapan-ungkapan dibagi menjadi empat kategori :
a. Ungkapan numerik
2 + 5 3 ^ 4 2 + 7 ^ 5
b. Ungkapan string
“ABCD” + “EFGH” A$ + B$
Ungkapan dapat berupa konstanta (untai/numerik), variabel (untai/numerik) dan
nilai tunggal yang diperoleh dengan mengkombinasikan operand dan operator,
seperti 5+4.
Ungkapan-ungkapan dibagi menjadi empat kategori :
a. Ungkapan numerik
2 + 5 3 ^ 4 2 + 7 ^ 5
b. Ungkapan string
“ABCD” + “EFGH” A$ + B$
Satu-satunya operator yang berlaku pada ungkapan string hanyalah tanda +,
yang berfungsi untuk menggabungkan dua untai.
c. Ungkapan relasi/hubungan Tipe untai dapat juga menggunakan operator relasi seperti halnya dengan
tipe numerik. Misalnya diketahui bahwa ‘A’ lebih kecil dari ‘B’
d. Ungkapan logika
NOT (A)
A>5 AND B=4
A$=”Agus” OR A$=”Doni”
Turbo BASIC mempunyai perintah dan fungsi yang banyak sekali.
Berikut ini akan dijelaskan perintah-perintah dasar yang paling sering digunakan
oleh para programmer pemula.
Perintah-perintah Input
Perintah-perintah input digunakan untuk memasukkan data ke dalam
program melalui perangkat luar seperti keyboard, mouse, file, dll. Diantaranya
adalah perintah INPUT, LINE INPUT, READ-DATA dan RESTORE.
INPUT
Perintah INPUT digunakan untuk menerima masukan data dari keyboard. Variasi penggunaan dan cara penulisan perintah INPUT adalah sbb. :
INPUT a
INPUT x,y
INPUT “Masukkan alas : “,alas
INPUT “Masukkan alas,tinggi :”,alas,tinggi
INPUT “Masukkan kata : “, kata$
Jika pada perintah input tidak ditambahkan pesan (yang tertulis di antara dua tanda petik), pada saat program di-RUN akan keluar tanda tanya yang artinya komputer menunggu pemakai program untuk memasukkan data yangdiinginkan. Untuk mengakhiri proses pemasukan data harus ditekan tombol
ENTER. Perintah INPUT dapat digunakan untuk memasukkan data numerik (angka) maupun string.
Perintah LINE INPUT digunakan untuk memasukkan suatu nilai string ke variabel string. Kelebihan perintah ini dibandingkan perintah INPUT biasa adalah bahwa perintah ini dapat digunakan untuk memasukkan rangkaian string yang dipisahkan oleh tanda koma. Tetapi perintah LINE INPUT tidak dapat digunakan untuk memasukkan data numerik.
Contoh perbandingan perintan INPUT dan LINE INPUT :
READ-DATA
Perintah READ dan DATA saling berhubungan. READ membaca data yang didefiniskan oleh perintah DATA. Jumlah perintah READ tidak boleh lebihbanyak dari pada perintah DATA. Letak perintah READ boleh di atas perintah DATA maupun di bawahnya.
REM Menggunaan perintah INPUT
INPUT “Masukkan nama : “,nama$
PRINT nama$
INPUT “Masukkan nama : “,nama$
PRINT nama$
Output
Masukkan nama : satu,dua,tiga
satu ------------------> output tidak sesuai dengan input
READ-DATA
Perintah READ dan DATA saling berhubungan. READ membaca data yang didefiniskan oleh perintah DATA. Jumlah perintah READ tidak boleh lebihbanyak dari pada perintah DATA. Letak perintah READ boleh di atas perintah DATA maupun di bawahnya.
Program 2.
Data "Agus",75,"Budi",68
Data "Dewi",90
Read nama$,nilai
print nama$,nilai
Read nama$,nilai
print nama$,nilai
Read nama$,nilai
print nama$,nilai
Read nama$,nilai
print nama$,nilai
Data "Eko",65
Output :
Agus 75
Budi 68
Dewi 90
Eko 65
RESTORE
Nilai yang tertera pada instruksi DATA hanya dapat dibaca satu kali saja
dengan instruksi READ. Agar nilai tersebut dapat dibaca kembali maka
dapat digunakan instruksi RESTORE.
Program
Data "Agus",75
Read nama$,nilai
? nama$,nilai
Read nama$,nilai ----------> out of data
? nama$,nilai
Jika program di atas dijalankan maka akan terjadi kesalahan (error) yaitu
jumlah data lebih sedikit dari pada jumlah perintah READ, sehingga pada
saat dijalankan perintah READ yang kedua terjadi ‘out of data’. Untuk
mengatasi hal itu dapat digunakan perintah RESTORE.
Program :
Data "Agus",75
Read nama$,nilai
? nama$,nilai
restore
Read nama$,nilai
? nama$,nilai
Perintah-perintah Output
>PRINT
Instruksi output merupakan instruksi yang digunakan untuk menampilkan
hasil pengolahan data oleh komputer, baik melalui monitor, printer maupun
media lainnya.
Program :
? 1;2;3
? "satu";"dua";"tiga"
? 1,2,3
? 1,,2
? "satu","dua","tiga"
? "satu" "dua" "tiga"
? 10 20 30
Output :
1 2 3
satuduatiga
1 2 3
1 2
satu dua tiga
satuduatiga
10 20 30
>PRINT TAB
Untuk mengatur jarak dari nilai yang akan dicetak di layar dapat digunakan
perintah PRINT TAB. Perintah ini menggunakan nilai 1 s/d 80
Program :
print "1234567890123456789012345678901234567890"
print tab(1);"Belajar";tab(10);"Program";tab(25);"BASIC"
RUN
1234567890123456789012345678901234567890
Belajar Program BASIC
PRINT USING
Perintah PRINT USING dapat digunakan untuk mengatur banyak digit yang
ingin ditampilkan di layar.
Tanda yang digunakan dalam perintah PRINT USING
# Menampilkan bilangan sebanyak dengan digit sebanyak tanda #
+# Menampilkan tand + jika bilangannya positif
$# Menampilkan tanda dollar di awal bilangan
#.##^^^ Tampilkan output dengan notasi eksponen
*# Menampilkan tanda * pada sisa spasi kosong di awal bilangan
###,### Menentukan pemisah digit ribuan dengan tanda ,
###.## Menentukan jumlah digit pecahan
Program :
a=100000000
print using "###,###,###,###.##";a
print using "##.###";10/3
print using "$###,###.##";12500
print using "*###,###,###,###.##";a
print using “#.##^^^^”;1234000
Output :
100,000,000.00
3.333
$12,500.00
*****100,000,000.00
1. 23E+06
2.
LPRINT
Perintah LPRINT digunakan untuk menampilkan keluaran program ke
printer. Tata cara penulisan sama persis dengan perintah PRINT biasa, hanya
saja keluarannya tidak ditampilkan di monitor tetapi di printer.
Sekian dari saya semoga bermanfaat....
0 komentar